Pati

Hemat Kertas, USBN di 3 Sekolah di Pati Gunakan Smartphone

94
×

Hemat Kertas, USBN di 3 Sekolah di Pati Gunakan Smartphone

Sebarkan artikel ini

KOTA – Ada yang tak biasa dengan Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) di SMAN I Pati. Jika biasanya siswa dilarang menggunakan smartphone saat ujian, kini semua siswa justru memegang dan mengoperasikan smartphone saat ujian.

Ternyata mereka menggunakan smartphone melalui aplikasi mobile exam yang diciptakan guru SMAN I Pati. Siswa tak harus menggunakan kertas atau komputer. Selain hemat, penerapan sistem ujiam itu bisa mencegah kecurangan siswa, dan sesuai dengan Pati sebagai smart city.

Selain di SMAN I Pati, ada dua SMA lain di Pati yang mengerjakan USBN dengan smartphone yakni SMAN 2 Pati dan SMAN I Batangan. Kedua SMA itu sebelumnya telah diberi pelatihan oleh SMAN I Pati. Bahkan di Jawa Tengah yang menggunakan USBN smartphone baru Pati dan SMAN I Kendal.

Kepala SMAN I Pati Budi Santosa mengatakan, penerapan USBN smartphone tak menyulitkan siswa di sekolah tersebut. Terlebih pada ujian semester beberapa waktu lalu sudah menerapkan smartphone menggunakan aplikasi mobile exam (ME).

“USBN tahun lalu kami masih manual. Mulai tahun ini semua paperless. Semua ujian tak menggunakan kertas. Baik ujian sekolah atau nasional. Kalau USBN ini 20-35 persen soal dari pusat sedangkan 75-80 soal dari guru. Jadi indikator soal dibuat oleh MGMP dan diserahkan kepada guru di sekolah masing-masing,” tuturnya.

Setelah soal itu selesai dibuat, selanjutnya ditelaah di MGMP. Jika sudah sesuai maka diserahkan ke pengawas dan dijadikan materi soal USBN. Ada 16 mapel di USBN sesuai dengan kurikulum di sekolah masing-masing karena ada yang menggunakan kurikulum 2013 dan kurikulum 2006.

Pada USBN ini, siswa menggunakan smartphone milik sendiri. Begitu  login mengerjakan soal, semua tombol fungsi di smartphone siswa dimatikan. Siswa hanya bisa mengakses aplikasi untuk mengerjakan USBN. Jika membuka browser lain, maka otomatis akan log out dan harus mengisi token yang berubah tiap waktu.

“Kalau log out, maka dianggap selesai mengerjakan soal. Makanya siswa tidak bisa curang browsing jawaban di internet. Koneksi internet smartphone siswa dimatikan dan hanya menggunakan internet di dalam sekolah. Sehingga segala aktifitas siswa dipantau oleh guru di ruang server,” jelasnya.

“Asal ada kemauan, semua bisa melakukannya. Yang penting infrastruktur bagus seperti mempersiapkan server, jaringan fiber optik, dan lainnya. Dengan paperless, bisa sangat efektif. Terlebih lagi mendukung program smart city yang digalakkan Bupati Pati,” imbuhnya.

Reporter: Arton

Editor: Revan Zaen

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!