Parlemenwartaphoto

Gencarkan Gerakan Germas Sebagai Upaya Preventif sekaligus Alaternatif Solusi Penghematan Dana BPJS

16
×

Gencarkan Gerakan Germas Sebagai Upaya Preventif sekaligus Alaternatif Solusi Penghematan Dana BPJS

Sebarkan artikel ini

Membudayakan hidup sehat melalui gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) sedang digencarkan. Gerakan yang fokus untuk mengajak dan mangampanyekan pola hidup sehat dengan aktivitas olah raga setengah jam setiap hari, makan buah-buahan dan sayur, cek kesehatan secara rutin, dan menjaga pola makan dengan baik.

Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso menilai semenjak adanya Germas ini, masyarakat yang sakit menurun derastis. Bahkan diperkirakan penurunannya mencapai 6 persen dari sebelumnya yang masih di angka 12 persen.

Hal ini juga bisa menjadi salah satu solusi mengatasi dana BPJS yang jebol karena banyaknya masyarakat yang sakit.

Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso mengatakan, Komisi IX lah yang paling gigih mendorong Menkes dan jajarannya untuk selalu mengadakan dan menyosialisasikan Germas ke seluruh Indonesia.

“Karena program ini sebagai upaya pencegahan (preventif). BPJS Kesehatan ini jebol dalam pembiayaan kesehatan masyarakat hingga Rp.10 triliyun. Karena masyarakat pola makannya seenaknya sendiri akibat sosialisasi pola makan yang sehat kurang dari Kemenkes RI,” tuturnya di sela-sela Sosialisasi Germas di RM Sapto Renggo Baru, Sabtu (23/3/2019).

Dirinya juga mendorong Kemenkes ini untuk terus menyosialisasikan germas. “Kami juga mengawasi penggunaan anggaran yang digelontorkan, apalagi setiap tahunnya mengalami penambahan,” ungkapnya.

Perwakilan dari Kemenkes RI Syahrul Panjaitan mengatakan, sebagai sebuah gerakan, budaya hidup sehat memang sudah harus diterapkan oleh masyarakat. Apalagi, saat ini pola hidup sehat itu sudah mulai ditinggalkan.

Anggota Komisi IX DPR RI Imam Suroso

Akibatnya, lanjut Syahrul banyak orang terkena penyakit yang sumbernya adalah dari makanan. Tak jarang pula yang berujung pada kematian.

“Hal inilah yang patut kita perhatikan. Menjaga pola hidup sehat itu tidak mahal, bahkan sangat murah. Cukup dengan makan sayuran, buah-buahan, konsumsi air mineral yang cukup dan berolah raga setiap hari,” katanya.

Syahrul mengungkapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya untuk menggelorakan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas), termasuk di Kabupaten Pati. Bahkan, gerakan tersebut sudah menyasar ke lembaga pendidikan pelosok desa.

Disamping itu, yang untung apabila pola hidup sehat ini diterapkan adalah masyarakat sendiri. Maka tidak ada salahnya apabila germas ini juga dikampanyekan secara bersama.

“Kita mengajak kepada hal-hal yang baik, menjaga kesehataan adalah baik. Kalau kita bersama-sama mengkampannyekan germas ini, tingkat kesehatan masyarakat Indonesia akan semakin baik pula,” tegasnya.

Reporter: Arton

Editor: Revan Zaen

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!