WARTAPHOTO.net. JUWANA – Ribuan kader PDIP Juwana gelar kirab budaya gotong pada Minggu, 31 maret 2019. Acara ini diikuti 20 Tim. Ada pembawa spanduk, garuda pancasila, bendera merah putih, bendera partai, merah putih dengan panjang 100 m, gambar Jokowi dan Bung Karno, patung banteng Pekok Juwana, kelompok tani dan nelayan, goyang jempol PAC Juwana, badut, barongan dan bojang genong, rebana, adipura, tong tek, pejalan kaki, komunitas sepeda, miniatur MRT, dangdut mobil dan peserta Konvoi sepeda motor.
Mereka membulatkan tekad memenangkan Jokowi – Amin dalam pilpres tanggal 17 April 2019. Juwana merupakan salah satu basisnya banteng.
Arak-arakan yang mengambil start dari gedung PAC PDIP JUWANA, begitu menyita ribuan pengunjung sepanjang jalan yang di lewati. Apalagi saat melewati depan pasar juwana baru, banyak pedagang yang berhenti berjualan untuk menyaksikan jalanya kirab budaya. Tak jarang pula mereka yang mengangkat ponsel dan mengabadikanya. Kirab budaya gotong berakhir di gedung PAC PDIP.
Sutarto Oenthersa yang kembali mencalonkan diri dari partai PDIP dapil tiga DPRD Kabupaten Pati saat di temui reporter wartaphoto.net mengatakan, kirab budaya Jokowi benar – benar murni dari arus bawah secara gotong royong untuk mengadakanya.
“Mulai dari senam jempol dari ibu-ibu, tongtek, barongan dan lainya, jadi semua ini benar – benar untuk kesenian daerah Kabupaten Pati, dan juga ini adalah kampanye untuk Jokowi, tapi tidak ada orasi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua PAC PDIP Juwana Sunaryo yang juga turut serta kirab budaya mengatakan dengan adanya kirab ini bisa memberi contoh teladan di mana kita bisa hidup berdampingan meskipun beda pendapat.
“Di kota Juwana khususnya, secara umum di Kabupaten Pati, kami berharap tetap damai selalu apapun pilihannya,” ucapnya.
Lebih dari itu, dia juga menekankan temen – temen khususnya PAC PDIP Juwana untuk memenangkan Jokowi. “Mari kita memberikan semangat dan dorongan kembalinya pak Jokowi memimpin untuk kedua kalinya, semoga semua masyarakat juga mendukungnya,” tuturnya
Reporter; Arton
Editor: Revan Zaen
