wartaphoto

Sejumlah Warga Pasucen Datangi Depo Air dan Melakukan Penyegelan. Ini Sebabnya!

29
×

Sejumlah Warga Pasucen Datangi Depo Air dan Melakukan Penyegelan. Ini Sebabnya!

Sebarkan artikel ini

WARTAPHOTO.net. TRANGKIL – Sejumlah warga Desa Pasucen Kecamatan Trangkil tidak terima sumber air yang ada di Desanya di jual ke daerah lain. Kehadiran depo air yang mengambil sumber air di daerahnya dikhawatirkan akan membuat persediaan air menipis. Mereka mendatangai depo air tersebut kemudian melakukan penyegelan pada Senin, (7/10).

Khoirul Anwar, salah satu warga mengatakan bahwa sumber air yang ada di RT 8 RW 4 Desa Pasucen hendaknya dijaga. Karena sumber mata air yang lain menjadi kering. Hal ini mengingat musim kemarau panjang belum diketahui kapan akan berakhir.

“Harapannya kami ditutup dan tidak ada komersialisasi air disini. Jika ada warga desa sini yang membutuhkan itu, harus dibuat di dekat alas. Kalau seperti ini sumber air lain akan terganggu. Perhari air diambil dalam jumlah besar karena 24 jam beroperasi, dan di jual di daerah lain,” jelasnya.

Anwar menyebut, sebelum pendirian depo air itu, tidak ada ijin dari pihak Desa terlebih dahulu, dan secara tiba-tiba berdiri. Ia menambahkan, jika ijin dari lingkungn hidup juga tidak ada. Selain itu kompensasi untuk warga juga tidak ada.

Kepala Desa Pasucen Wiwik Hadiyanto mengatakan jika aksi yang dilakukan oleh warga Pasucen adalah dalam rangka menyampaikan aspirasi yang mana menolak penjualan air di luar desa tersebut.

Kedepan, pihaknya akan mengundang para pelaku usaha pemilik sumur yang berpotensi untuk menjual air ke luar desa untuk melakukan audiensi kepada masyarakat, sehingga tercapai suatu mufakat.

“Nanti kami juga akan mengundang dari ESDM dari kecamatan. Kami belum pernah dilibatkan soal ijin. Untuk pemilik air itu dimiliki oleh warga sebelah dan juga warga setempat juga ada. Sedang air yang diambil mencapai ratusan tangki. Dan selama saya menjabat ini belum pernah menerima ijin pendirian. Depo air itu sudah berjalan tiga tahunan,” tandasnya.

Reporter: Putra

Editor: Revan Zaen

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!