WARTAPHOTO.net.PATI. Sebagaimana target awal sebelum dilantik, adanya Satgas anti judi pilkades (botoh -red) adalah untuk menjaga agar demokrasi tingkat desa ini tidak tercederai oleh mereka yang mengambil keuntungan pribadi. Pada Senin (16/12) lalu, Kapolres Pati AKBP Bambang Yudhantara Salamun,SIK telah melantik satgas khusus yang menangani hal tersebut. Hasilnya, H-1 AKBP Bambang Yudhantara menyebut pihaknya tengah memproses 10 kasus terkait botoh.
“Yang jelas sampai saat ini barang bukti sekitar Rp 100 juta. Dan sejauh ini ada sekitar 10 kasus dengan barang bukti yang berbeda-beda,” ungkapnya usai melaksanakan apel pergeseran pasukan pengamanan pilkades serentak di Stadion Joyo Kusumo (20/12).
Kapolres berharap, pelaksanan pilkades sesuai dengan azasnya, yakni bebas, rahasia, dan langsung. Sehingga dalam pelaksanaannya berlangsung aman dan nyaman.
Sehingga dengan adanya botoh ini cukup mengganggu proses demokrasi di desa itu, dan dampaknya bisa mengganggu Kamtibmas.
Disebutkannya pula, daerah dengan jumlah desa peserta pilkades lebih banyak, akan diisi oleh personel lebih banyak. Personil yang melakukan patroli ini dengan ikatan distrik ada lima kelompok masing-masing 30 personil.
“Seperti di juwana ada 21 desa melakukan pilkades, jadi keamanan akan lebih banyak. Jadi kami pastikan semua titik apabila ada permasalahan, dan saat itu juga pasukan kami siap menjalankan tugas. Ini menjadi kewajiban kami memastikan pelaksaan pesta demokrasi tingkat desa berjalan sesuai semestinya,” pungkasnya.
Reporter: Putra
Editor: Revan Zaen
