WARTAPHOTO.net.PATI. Target naik kasta yang dicanangkan tahun 2019 bagi Persipa ternyata belum tercapai. Sejumlah cara diupayakan manajemen namun hasilnya belum seperti yang diharapkan. Mulai dari mendatangkan pelatih hebat, pemusatan latihan jangka panjang, belanja pemain berkualitas, hingga menggandeng banyak sponsor untuk sokongan dana.
Namun, Persipa terseok di penyisihan group. Berbagai cara tersebut dievaluasi manajemen karena ada yang cocok ada yang tidak cocok dengan kultur sepakbola Pati.
Di penghujung tahun 2019 suporter Persipa, Patifosi kembali menyuarakan keinginannya dan meminta kejelasan sikap manajemen utamanya langkah yang ditempuh supaya tidak lagi gagal ditahun depan.
Ketua Umum Persipa, Saiful Arifin menanggapi tuntutan suporter ini dengan pertanyaan dan komitmen balik.
“Begini lho, apa yang kita lakukan hingga saat ini kan langkah kongkret, serius, dan bertahap. Kalau kita ditanya kejelasan sikap? Lha yang belum jelas mana? Monggo kita diskusi. Kan kita adakan kompetisi U16, Kompetisi U22 itukan jelas tujuannya untuk pernyiapan Persipa 2020,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dirinya menyebut bahwa dirinya dan manajemen sama sekali tidak anti kritik. “Kita tetap terbuka untuk kritik, tapi yang membangun, bukan yang mendowngrade. Coba lihat, wasit saja kita kursuskan, kursus kepelatihan lisensi D kita adakan dan 23 pelatih lulus itu. Coach Ganesha dari Persija U-20 juga kita ajak kasih pelatihan disini. Itu kan upaya kita untuk sepakbola Pati yang lebih sukses,” sebutnya.
Mengenai sarana penunjang seperti renovasi stadion Joyokusumo pun dikatakannya akan terus dikawal. Bahkan, dirinya sedang membuka wacana penggunaan rumput sintetis untuk stadion Joyokusumo.
“Ya kalau mau instan naik kasta ya langsung beli klub atau merger saja. Paling nggak 5 Miliar itu, silakan siapa yang mau. Kan ya susah kalau begitu. Jadi ya ayolah kita sama-sama gerak, sama sama berikan energi positif. Penguatan sarana, treatment pesepakbolanya, coachnya, perangkat pertandingannya, dan edukasi suporter kita upayakan bersama,” pungkasnya.
Reporter: Arton
Editor: Revan Zaen
