WARTAPHOTO.NET. Juwana – Dampak penyebaran virus corona, masyarakat merespon dengan ramai-ramai membeli masker, dan hand sanitizer. Diberbagai toko modern, hingga pasar swalayan hand sanitizer bahkan sudah menjadi langka. Pembelian di sejumlah apotek yang tersedia pun, telah dibatasi maksimal membeli 2 botol kecil. Kedua barang tersebut dianggap langkah antisipasi atau perlindungan diri dari potensi terkena corona.
Di Pasar Juwana, sejumlah rempah-rempah tradisional juga mulai merespon permintaan masyarakat. Jahe merah misalnya. Salah satu rempah-rempah yang dianggap sebagai obat herbal penangkal virus Corona, harganya melonjak tajam di Juwana. Selain itu Jahe, Kunyit, Temulawak juga turut diburu pembeli.
Rusmiyati, salah seorang pedagang empon – empon di pasar Juwana mengatakan bahawa untuk Jahe merah saat ini harganya Rp. 100.000 /Kg, begitu juga untuk temulawak, serai harganya juga naik.
” Untuk harga jahe merah naik sekitar dua minggunan, dari Rp. 50.000/Kg sekarang jadi Rp 100.000 /kg kami jualnya. Itu aja barangnya agak sulit, biasanya kami mengambil dari Gembong Pati,” tuturnya sambil meladeni para pembeli.
Lanjut Rusmiyati, untuk harga lainnya juga naik seperti temulawak, serai dan kunyit. “Untuk Jahe biasa sekarang harganya Rp. 40.000/Kg, temulawak Rp. 15.000/Kg, seikat serai Rp. 3000, semuanya naik dua kali lipat, ” imbuhnya Rusmiyati yang daganganya cukup laris akibat efek corona.
Dari pantauan Wartaphoto net, kebanyakan Jahe yang paling banyak di buru para ibu – ibu rumah tangga di pasar Juwana dengah alasan, Jahe bisa meningkatkan kekebalan tubuh, yang fungsinya sebagai obat penangkal virus Corona.
Reporter: Arton
Editor: Revan Zaen