WARTAPHOTO.net. PATI. Fakta tentang meninggalnya anggota DPR RI Imam Suroso, Jumat (27/3) malam membuat banyak pihak prihatin. Mengingat, anggota Komisi IX DPR RI asal Pati itu diduga terpapar virus corona (Covid-19).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pati Suharyono menyatakan, pihaknya bergerak cepat untuk melakukan penelusuran begitu mendengar informasi tersebut. Dia mengaku, pihaknya baru mengetahui status pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona dari Imam Suroso yang dirawat di RSUP Kariadi Semarang sesaat sebelum Imam Suroso meninggal dunia.
Sebelum berpulang, Imam Suroso diketahui melakukan sejumlah kegiatan di ruang publik dan bersinggungan dengan banyak orang, salah satunya di Pasar Puri Baru, Pati pada 20 Maret 2020 siang. Pagi sebelumnya, almarhum yang akrab disapa Mbah Roso melaksanakan senam bersama warga di Kampung Saliyan, Kelurahan Pati Lor, Kecamatan Pati Kota.
Kegiatan di Pasar Puri Baru berupa pembagian masker dan hand sanitizer kepada pedagang dan masyarakat yang kebetulan berada di lokasi tersebut. Dalam kesempatan itu, sebanyak sembilan wartawan dari berbagai media ikut melakukan peliputan, delapan di antaranya merupakan anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pati dan seorang lagi tergabung dalam organisasi profesi wartawan lain.
Merespon kondisi itu, kami berkoordinasi dengan PWI Provinsi Jawa Tengah. Ketua PWI Jawa Tengah Amir Machmud NS menyatakan, insan pers terutama jajaran PWI di Jawa Tengah merupakan bagian dari elemen masyarakat yang ikut berkontribusi dalam sosialisasi penanggulangan persebaran virus corona. Karena itu PWI Provinsi Jawa Tengah meminta kerja sama yang solid dengan otoritas pemerintahan dan kesehatan.
Dia menyebut, kerja sama itu seperti memberi akses cepat dalam rapid test kepada wartawan peliput. Khusus di Pati, Amir meminta Pemkab Pati untuk memfasilitasi tersebut karena terdapat sembilan wartawan yang sempat meliput kegiatan PDP virus corona yang meninggal dunia.
Atas kondisi tersebut kami Pengurus PWI Kabupaten Pati juga menyampaikan hal sebagai berikut:
- Kesembilan wartawan telah melakukan karantina mandiri (menjaga jarak dengan keluarga dan siapa pun) begitu mengetahui informasi Imam Suroso berstatus PDP virus corona.
- Mendukung penuh langkah Pemkab Pati melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dalam melakukan penelusuran kontak (contact tracing) secara menyeluruh setelah mengetahui terdapat PDP virus corona meninggal dunia (Imam Suroso).
- Meminta Pemkab Pati melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk memberi perhatian serius terhadap wartawan yang sempat melakukan kontak dengan Imam Suroso. Termasuk memfasilitasi mereka dengan memprioritaskan pemeriksaan Covid-19, salah satunya melalui rapid test. Mengingat, wartawan menjadi bagian dari unsur yang mendukung pembangunan daerah, sekaligus andil dalam penanganan Covid-19 melalui penyampaian informasi dan edukasi kepada masyarakat.
- Menyerukan kepada seluruh anggota PWI Pati untuk berdiam di rumah dengan menerapkan work from home. Jika terdapat keperluan atau peliputan mendesak yang mengharuskan turun ke lapangan, wajib memerhatikan petunjuk dan protokol kesehatan secara disiplin, salah satunya melengkapi dengan melengkapi alat pelindung diri (APD) yang memadai. (sesuai edaran PWI Pusat dan Dewan Pers).
- Mengajak anggota PWI Pati untuk saling menjaga dan mengingatkan untuk memperkuat rasa solidaritas dalam hubungan antarmanusia, antarprofesi, dan penegakan profesionalitas. Saling memberi pertimbangan tentang kondisi atau momen yang harus diliput dan yang harus dihindari.
Demikian pernyataan yang kami sampaikan untuk menjadi rujukan bersama. Semoga bencana yang menimpa bangsa ini segera reda dan kondisi dapat normal seperti semula. Selain ihtiar maksimal, kami juga mengajak semua anggota PWI Pati dan masyarakat untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dengan tidak sedikit pun mengurangi ibadah serta berdoa
Ketua PWI Pati
Moch Noor Efendi
