NasionalPati

Derasnya Berita Hoaks Seputar Covid-19 di Pati Perparah Keadaan. Stop Hoaks!

77
×

Derasnya Berita Hoaks Seputar Covid-19 di Pati Perparah Keadaan. Stop Hoaks!

Sebarkan artikel ini

WARTAPHOTO.net. PATI. Ditengah pandemi corona virus (Covid-19) ternyata belum diimbangi dengan kemampuan masyarakat untuk memfilter informasi hoaks. Beberapa hoaks bahkan sempat membuat kondisi Kabupaten Pati mencekam baik bagi warganya maupun masyarakat luar daerah.

Sejumlah hoaks yang sempat menyebar deras misalnya penutupan jalur masuk Kabupaten Pati karena lock down zona merah, meninggalnya ajudan almarhum H. Imam Suroso dengan narasi dan foto yang sama sekali tidak berhubungan. Ada juga hoaks sejumlah desa yang disebut warganya terkena covid-19, hingga hoaks pekerja salah satu rumah sakit yang karyawannya kejang dibawah meja.

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pati, Jateng, Moch Noor Efendi menyebut, jika saat ini masyarakat dihadapkan pada fenomena yang lebih berbahaya selain covid-19 yakni informasi bohong atau hoaks yang masif.

“Informasi hoaks  itu memperkeruh keadaan dan menambah kepanikan di tengah pagebluk virus korona. Hoaks ini mempengaruhi psikis masyarakat,” katanya.

Efendi meminta agar masyarakat menahan diri untuk tidak berlomba-lomba tampil sebagai orang yang merasa paling tahu, paling memiliki data dan paling cepat mendapatkan kabar untuk kemudian tanpa pikir panjang meneruskannya di medsos.

“Jika kondisi psikis tertekan maka bisa jadi menurunkan daya tahan tubuh. Itu semakin menyulitkan kondisi Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Karena itu, mari stop memproduksi dan menyebarkan hoaks,” ucapnya.

Efek pemberitaan hoaks seputar Covid -19 di Pati juga berimbas langsung pada pekerja urban dari Pati.

Salah satunya Sela Patmiati (20th), karyawan pabrik sepatu di Jepara ini terdampak dengan edaran Sekda Kabupaten Jepara No 443.2/1488 tentang pemberlakuan Work From Home bagi karyawan yang berasal dari Pati.

“Saya kecewa sama oknum-oknum penyebar berita hoaks (termasuk orang Pati juga). Resah dan was was pasti ada karena permasalahan ini bukan main main sampai tempat kami untuk mencari nafkah tidak mau menerima kedatangan kami,” kata pekerja asal Desa Suwaduk ini.

“Saya berharap kepada pemerintah utamanya pihak kepolisian untuk segera menindaklanjuti terhadap berita hoaks yang beredar supaya warga diluar Kota Pati tidak mengucilkan/ takut kepada warga Pati. Karena dengan adanya itu membuat kami sebagai warga pati semakin terpuruk,” imbuhnya kesal.

Dampak berita hoaks ini juga menimpa keluarga wartawan yang sebelumnya sudah melakukan isolasi mandiri karena otomatis berstatus ODP.

“Berstatus ODP saja rasanya seperti buronan, teroris. Seolah olah berbuat aib besar. Masyarakat harus diedukasi tata cara memperlakukan orang yang disinyalir terpapar Covid-19. Asal sudah isolasi mandiri dirumah dengan benar, mereka aman. Karena yang terpapar covid-19 butuh support bukan hujatan,” kata salah satu keluarga wartawan yang sempat menyandang status ODP.

Reporter: Revan Zaen

Editor: A. Muhammad

 

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!