wartaphoto

Terapkan Protokol Kesehatan dengan Ketat, Ponpes di Kajen Tetap Kondusif

38
×

Terapkan Protokol Kesehatan dengan Ketat, Ponpes di Kajen Tetap Kondusif

Sebarkan artikel ini

WARTAPHOTO.net, MARGOYOSO–Puluhan Pondok Pesantren (Ponpes) yang berada di wilayah Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, secara umum dalam keadaan kondusif. Bahkan, penerapan protokol kesehatan juga sangat ketat. Akses keluar-masuk masing-masing pondok ditutup, kecuali untuk keperluan logistik dan medis.

Hal tersebut ditegaskan oleh Sekretaris Forum Komunikasi Pengasuh Pondok Pesantren se-Kajen dan Sekitarnya (FKPPK), KH Ulil Albab Muhibbi, yang juga merupakan pengasuh pondok Riyadlul Ma’la Al-Amin.

Untuk diketahui, beberapa waktu lalu, sejumlah pengasuh dan santri di salah satu pesantren di Kajen dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab. Tentu kondisi ini memunculkan anggapan bahwa wilayah Kajen telah menjadi klaster baru penularan corona.

Namun demikian, KH Ulil Albab Muhibbi menyangkal anggapan tersebut. Ia menegaskan bahwa santri-santri yang dinyatakan positif corona berasal dari satu pondok yang sama. Sementara, santri dan pengasuh di pondok pesantren lainnya dalam keadaan aman. Sebab, jauh sebelum terjadi kasus positif corona di salah satu pondok, pondok-pondok lainnya telah menerapkan protokol kesehatan ketat di bawah pengawasan FKPPK.

“Total ada 64 pondok pesantren di Kajen dan sekitarnya. Meski kemarin ada satu pondok yang kena corona, yang lain tetap kondusif. Semua satu komando menjalankan protokol kesehatan ketat,” jelas Kiyai Ulil Albab.

Beliau menjelaskan, sejak awal pihaknya telah melakukan tindakan preventif dengan menerapkan protokol ketat di setiap pondok. Satgas Jogo Santri juga telah dibentuk di masing-masing pondok dan diberi pelatihan khusus.

“Dengan adanya kasus beberapa santri di salah satu pondok yang terpapar corona, kami tetap jalan. Karena sejak awal kami sudah melakukan langkah-langkah untuk meminimalkan risiko. Semua dijaga, mulai kedatangan santri, aktivitas sehari-hari, sering cuci tangan, pakai masker, menjaga kebersihan secara umum. Itu ikhtiar kami,” tambah dia.

Di samping itu, lanjut Kiyai Ulil, pihaknya juga melakukan ikhtiar batiniah melalui istighosah, zikir, mujahadah, dan sebagainya.

“Satgas Covid-19 FKPPK yang dipimpin Itqonul Hakim juga setiap hari selalu beroperasi dan mengawasi setiap pondok. Mereka memastikan tidak ada santri yang keluar pondok,” kata dia.

Pondok Pesantren Riyadlul Ma’la Al-Amin asuhan KH Ulil Albab juga menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Bahkan, di halaman pondok, ada pengurus pondok dan anggota Banser yang berjaga. Mereka mengecek suhu tubuh setiap orang yang memasuki area pondok dan mengarahkan untuk cuci tangan.

Smentara di dalam pondok, semua santri dan pengajar memakai masker. Para santri tahfidz menyetorkan hafalan dengan menjaga jarak aman. Sedang, di lantai dua, sejumlah santri putri, didampingi seorang guru, menjalani pembelajaran daring. Sebagaimana halnya santri tahfidz, mereka juga menjaga jarak. Bahkan di berbagai sudut pondok, terpasang spanduk-spanduk imbauan kesehatan dari FKPPK.

“Pondok ini ada 320 santri laki-laki dan perempuan. Kehadiran mereka diatur bertahap. Saat ini, yang sudah berada di pondok baru sekitar 150 santri,” ujar KH Ulil.

Ia menyebut, semua santri di pondoknya yang pada usia MTs dan MA menempuh pendidikan formal di Madrasah Salafiyah. Namun, sesuai imbauan FKPPK, semua madrasah/sekolah formal di Kajen dan sekitarnya melaksanakan pembelajaran daring murni. Para santri mengikutinya dari pondok masing-masing.

Di pondok asuhan KH Ulil, guru madrasah didatangkan untuk mendampingi pembelajaran daring.

“Hari belajarnya Sabtu sampai Kamis. Mulai pukul 07.30 sampai 10.00. Santri dibolehkan memakai HP khusus untuk pelajaran. Pihak pondok menyedikaan akses internet. Usai pembelajaran HP dikumpulkan ke pengurus,” jelasnya.

KH Ulil menambahkan, seluruh pondok pesantren di wilayah Kajen secara umum menerapkan protokol yang sama layaknya di pondok yang ia asuh.

Sementara itu, Ketua FKPPK, KH. Mujiburrohman Ma’mun mengatakan, meski para santri di seluruh Kajen tidak diperbolehkan keluar pondok, namun kebutuhan logistik mereka tetap terpenuhi. Pengelolaan tersebut dilakukan oleh Satgas Jogo Santri.

Selain itu, Satgas FKPPK telah menciptakan layanan ekspedisi khusus santri Kajen dan sekitarnya, yakni Es-Go. Santri dapat memanfaatkan layanan berbasis internet ini untuk membeli kebutuhan sehari-hari di seluruh toko dan warung yang ada di Kajen dan sekitarnya.

“Apabila ada orang tua santri yang ingin membelikan makanan atau perlengkapan pada anaknya, dapat memanfaatkan layanan ini,” kata dia.

Reporter : Putra
Editor : Revan Zaen

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!