DPRD PatiPati

Hari Tani, Harga Ketela Turun hingga Petani Tak Bisa Nikmati Pupuk Bersubsidi

12
×

Hari Tani, Harga Ketela Turun hingga Petani Tak Bisa Nikmati Pupuk Bersubsidi

Sebarkan artikel ini

WARTAPHOTO.net.PATI – Tanggal 24 September adalah sebagai peringatan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA 1960), yang mana ditetapkan sebagai Hari Tani Nasional yang merupakan bentuk peringatan untuk mengenang sejarah perjuangan kaum petani serta membebaskannya dari penderitaan.

Pada peringatan Hari Tani Nasional yang jatuh pada hari Kamis (26/9/2020) ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati berharap agar pertani di Bumi Mina Tani semakin makmur.

“Petani ini, kan ada petani pangan, perkebunan. Harapan kami agar semua petani bisa memperoleh penghasilan yang layak,” kata Wakil Ketua II DPRD Pati, Hardi saat dihubungi Wartaphoto.

Namun, wakil rakyat ini menilai jika masih banyak persoalan yang ada di dunia pertanian. Seperti halnya problematika Kartu Tani.

“Untuk kartu tani, ini sangat menentukan penerima pupuk, karena ini sudah musim hujan, akan tetapi untuk kartu yang sudah dikeluarkan namun ATM-nya itu ternyata masih terkendala. Bahwasannya sudah ada kartu tani, akan tetapi setelah digesek ada yang kosong. Harapannya EDC (Electronic Data Captured) agar segera terbuka dan para petani bisa menggunakannya sehingga bisa mendapatkan pupuk bersubsidi,” kata dia.

Tak hanya permasalahan Kartu Tani, Hardi menyebut jika para petani saat ini mengeluhkan harga ketela yang turun drastis. Untuk diketahui, harga ketela saat ini seharga Rp 1.150 per kilogram.

“Jadi singkong saat ini harganya turun drastis. Ini kami wakil rakyat sangat prihatin karena (harga penjualan) singkong tidak susuai dengan biaya perawatannya,” ujar Hardi.

Terkait adanya hal tersebut, Hardi mengatakan jika pihaknya akan melakukan koordinasi dengan anggota dewan serta dinas terkait

“Karena yang membidangi ini komisi B. Ini nanti kami sampaikan agar yang bersangkutan bisa diajak bicara. Suatu contoh dinas pertanian, agar bisa diajak bicara untuk membahas jalan keluar, agar perekonomian khususnya di Pati bisa berjalan dengan baik,” tandas dia.

Reporter : Putra
Editor : Revan Zaen

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!