JatengNasionalPatiwartaphoto

Kenalkan Budaya, Pemdes Bakaran Wetan Juwana Gelar Festival Batik Secara Virtual

233
×

Kenalkan Budaya, Pemdes Bakaran Wetan Juwana Gelar Festival Batik Secara Virtual

Sebarkan artikel ini

WARTAPHOTO.NET. JUWANA – Dalam rangka melestarikan batik tulis serta memperkenalkannya hingga pelosok nusantara, Pemerintah Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati menggelar pameran batik bakaran dan webinar bertema “Peran Pemuda dalam Melestarikan Tradisi Batik Tulis”, bertempat di balai desa setempat, Kamis (8/10/2020).

Kepala Desa Bakaran Wetan Wahyu Supriyo mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Festival Batik Bakaran yang bertepatan dengan Hari Batik Nasional 2 Oktober lalu.

“Ini merupakan gelaran perdana festival batik yang rencananya akan kami gelar rutin setiap tahun,” ujar kepala desa Bakaran ini.

Kades yang baru dilantik pada Maret lalu ini menyebut, mulanya pihaknya berencana membuat festival semeriah mungkin. Rencana awal, akan diadakan karnaval, acara musik, serta pelatihan dan lomba membatik. Namun, karena pandemi covid-19, rangkaian kemeriahan tersebut terpaksa dibatalkan. Sebagai gantinya, seluruh kegiatan tahun ini digelar secara virtual.

Kades lulusan UIN Walisongo ini menjelaskan, pihaknya memiliki visi untuk mengenalkan batik bakaran ke seluruh Indonesia, bahkan mancanegara.

“Memang kalangan tertentu sudah tahu batik bakaran, tapi mungkin masih ada yang belum tahu kalau asalnya dari sini. Ada yang mengira prosesnya dibakar. Ada juga yang mengira bakaran itu merek. Padahal batik bakaran merupakan warisan leluhur kami,” jelas dia.

Wahyu Supriyo, Kades Bakaran Wetan

Wahyu Supriyo menambahkan, dalam penyelenggaraan pameran ini, pihaknya bekerja sama dengan tujuh pengrajin batik besar yang ada di Bakaran Wetan. Ia menyebut, terdapat 36 motif batik tulis yang ditampilkan. Di antaranya liris, biota laut, naga, parikesit, dan merak kasmaran.

“(Motif-motif itu) kami pilih dari tujuh pengrajin besar yang ada di sini. Dalam memproduksi batik, ketujuh pengrajin itu bekerja sama dengan para pengrajin rumahan yang jumlahnya puluhan. Jadi setengah jadi dibuat di rumah-rumah, kemudian dikumpulkan ke pengrajin (besar) untuk finishing,” kata dia.

Dalam mengembangkan batik bakaran, lanjut Wahyu, pihaknya bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat berencana membuat outlet khusus di pasar desa. Tujuannya, agar pengrajin fokus memproduksi batik dan BUMDes yang menjualnya.

“Karena kami belum punya outlet, rencananya, pasar desa in syaa Allah tahun depan akan kami renovasi. Bagian bawah tetap untuk pasar, yang atas untuk kantor BUMDes sekaligus outlet batik dan co working space,” papar dia.

Untuk diketahui, Pemdes Bakaran Wetan juga mengadakan lomba selfie menggunakan batik tulis Bakaran. Kemudian acara puncak tanggal 13 ada fashion show dan pemilihan duta batik bakaran 2020. Seluruh kegiatan disiarkan melalui kanal Youtube resmi milik pemerintah desa setempat.

Repoter : Putra
Editor : Revan Zaen

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!