Patiwartaphoto

Bidan Dilarang Buka Praktik Mandiri

73
×

Bidan Dilarang Buka Praktik Mandiri

Sebarkan artikel ini

WARTAPHOTO.net. PATI – Untuk menekan laju penularan covid-19, bidan dilarang membuka praktik mandiri atau di rumah. Hal itu ditegaskan Bupati Pati Haryanto saat meresmikan gedung dan membuka Musyawarah Cabang (Muscab) ke-X Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Pati di Desa Geritan, Pati, Sabtu (24/10).

“Saya akan memberikan sanksi jika masih ada yang nekat membuka praktik di rumah. Meskipun sudah tidak boleh membuka layanan praktik di rumah bidan harus tetap membuka layanan di klinik dan rumah sakit,” tegas bupati.

Ditambahkan, kehadiran para bidan bisa membantu pelayanan kesehatan di tengah masyarakat. Terutama membantu proses persalinan. Mengingat ibu hamil beresiko tinggi paling rentan terkena penularan covid, sehingga garda adalah di tangan bidan.

“Selain itu, masih banyak juga kasus minta penanganan infus di rumah, tapi ini kan tidak boleh. Mohon untuk diingatkan. Mohon pasien disarankan dirawat di puskesmas, klinik ataupun rumah sakit,” pesan bupati.

Dalam kesempatan itu, Bupati Haryanto juga mengapresiasi berdirinya Gedung IBI Pati. Dengan kekompakan para bidan akhirnya mempunyai gedung yang cukup bagus dan representatif di Desa Geritan, Pati. Dengan adanya gedung diharapkan untuk mempermudah koordinasi dan komunikasi.

“Dengan adanya gedung baru ini, nantinya untuk menindaklanjuti kebiajakan publik terutama pelayanan kesehatan. Pengangkatan PNS tanpa syarat juga sudah kita akomodir. Dengan adanya kantor baru dan organisasi yang solid, semoga bisa meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih baik,” harapnya.

Sementara itu, Ketua IBI Pati, Ninik Hermiati dalam sambutannya terus mengingatkan teman seprofesinya. Mengingat, saat ini garda terdepan dalam masa pandemi seperti saat ini adalah tenaga medis termasuk bidan. Menurutnya, tugas tenaga medis saat ini semakin berat dan beresiko tinggi.

“Karena selama ini masyarakat masih menganggap bahwa covid-19 adalah konspirasi. Warga masih banyak yang terpengaruh informasi dari media sosial. Saya juga prihatin, di masyarakat terus beredar bahwa pasien yang masuk rumah sakit sengaja dicovidkan atas berbagai alasan. Ini semua semata-mata hanya menjalankan regulasi dengan standar protokol kesehatan,” ujarnya.

Tidak lupa, Ninik juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh bidan di Pati yang akhirnya mampu membangun gedung IBI. “Lima tahun terakhir dari iuran para anggota, akhirnya terkumpul Rp 1,2 miliar bisa mewujudkan berdirinya gedung baru ini. Semoga dengan adanya gedung IBI, bidan di seluruh Kabupaten Pati semakin kompak dan berimbas pada pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat,” pintanya.

Dalam Muscab ke-X itu, Ninik Hermiati kembali didaulat untuk mengnahkodai IBI Pati untuk periode tiga tahun ke depan. “Saatnya bidan Pati bersatu, bergerak bersama untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak menuju Indonesia maju,” pungkasnya.

Reporter: Ed Win

Editor: A. Muhammad

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!