Patiwartaphoto

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Latih Warga Desa Payak Cluwak Membuat Handsanitizer Berbahan Daun Sirih

37
×

Mahasiswa KKN UIN Walisongo Latih Warga Desa Payak Cluwak Membuat Handsanitizer Berbahan Daun Sirih

Sebarkan artikel ini

WARTAPHOTO.NET. PATI – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler dari Rumah Angkatan 75 UIN Walisongo Semarang, adakan pelatihan pembuatan handsanitizer dengan bahan alami daun sirih, kepada wali murid RA B Masyitoh 2 Desa Payak, Kecamatan Cluwak, Kabupaten Pati (28/10).

Adapun tujuan dari kegiatan tersebut ialah untuk memperkenalkan dan mengajarkan pemanfaatan bahan yang ada di sekitar, kemudian diolah sehingga menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kesehatan dengan budget yang ekonomis.

Elsa, selaku pengisi materi mengungkapkan bahwa kegiatan ini dirasa sangat penting untuk dilaksanakan karena masih banyak khususnya warga Payak yang belum mengetahui bagaimana cara pemanfaatan bahan alami untuk pembuatan handsanitizer.

Ia juga berpesan kepada Wali murid RA Masyitoh 2 untuk dapat terus memanfaatkan ilmu yang didapat pada pelatihan kali ini agar manfaat daun sirih dapat dirasakan oleh masyarakat. Khususnya bagi warga Desa Payak itu sendiri.

“Semoga apa yang didapatkan Ibu-Ibu Wali murid hari ini mampu bermanfaat di kehidupan sehari-hari terutama dengan menggunakan bahan alami,” ungkap Elsa.

Melihat wilayah Desa Payak yang banyak tumbuhan daun sirih, lanjut Elsa, maka pelatihan pemanfaatan daun tersebut dalam pembuatan handsanitizer dirasa sangat penting dilakukan. “Apalagi di tengan pandemi Covid-19, yang mana masyarakat juga membutuhkan handsanitizer ketika beraktivitas,” jelas dia.

Dian, salah satu Wali murid RA Masyitoh 2 mengatakan, kegiatan pelatihan ini dirasa sangat penting untuk dapat mengetahui manfaat daun sirih yang tidak hanya digunakan untuk jamu saja.

“Kegiatan pelatihan ini sangat bagus, karena dengan adanya kegiatan pelatihan ini menambah wawasan kami bahwa ternyata daun sirih itu mempunyai banyak manfaat dan dapat diolah menjadi handsanitizer juga,” kata dia.

Sementara itu, Ketua RA Masyitoh 2, Wita mengatakan bahwa adanya pelatihan ini juga sebagai edukasi kepada anak sejak dini, mengenai bahan alami yang lebih baik dibandingkan dengan yang instan.

“Pelatihan pembuatan hansanitizer ini sangat bagus dan bermanfaat sekali untuk dilaksanakan, apalagi di era pandemi seperti ini. Karena adanya pelatihan ini orang tua murid RA Masyitoh 2 dapat memberikan edukasi kepada anak-anaknya sendiri mengenai betapa lebih baik sesuatu yang alami untuk dimanfaatkan dari pada sesuatu yang instan dibeli,” ucapnya.

Penulis : Elsa Islamiati (Tim KKN)
Editore : Revan Zaen

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!