Patiwartaphoto

Muncul pada Pertengahan Abad 15, Ternyata Inilah Ciri Khas Batik Bakaran Juwana

55
×

Muncul pada Pertengahan Abad 15, Ternyata Inilah Ciri Khas Batik Bakaran Juwana

Sebarkan artikel ini

WARTAPHOTO.net. JUWANA – Pengrajin batik senior di Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana, Mbah Bukari Wiryo Satmoko, menjelaskan bahwa batik bakaran muncul pada pertengahan abad ke-15. Batik kebanggaan Kabupaten Pati ini merupakan peninggalan leluhur bernama Nyi Danowati.

Pria yang mulai belajar membatik saat masih berusia 12 tahun pada 1963 ini mengatakan jika batik tulis asli Bakaran punya ciri yang berbeda dengan lainnya.

“Batik bakaran aslinya sogan, warnanya biru tua dan sawo matang. Ciri khasnya seperti itu. Kalau sekarang lebih berwarna-warni, itu inovasi, modern,” jelas Mbah Bukari usai mengisi acara pameran batik Bakaran dan Webinar di balai desa setempat, (8/10/2020).

Mbah Bukari mengatakan, pembeda batik bakaran dari batik daerah lainnya ialah adanya remekan atau pecahan. Adapun remekan ialah motif abstrak berupa serabut-serabut halus yang menjadi latar belakang kain batik bakaran. Remekan dihasilkan dari proses “peremukan” pada kain batik yang sudah digambar dengan malam/lilin sebelum dicelup warna.

Sementara itu Kepala Desa Bakaran Wetan, Wahyu Supriyo mengatakan, dalam mengembangkan batik bakaran, pihaknya bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setempat berencana membuat outlet khusus di pasar desa. Tujuannya, agar pengrajin fokus memproduksi batik dan BUMDes yang menjualnya.

“Karena kami belum punya outlet, rencananya, pasar desa in syaa Allah tahun depan akan kami renovasi. Bagian bawah tetap untuk pasar, yang atas untuk kantor BUMDes sekaligus outlet batik dan co working space,” jelas dia.

Bahkan Wahyu membuat beberapa gebrakan dalam rangka membangkitkan Batik Bakaran agar lebih dikenal secara luas oleh masyarakat. Yakni, mengadakan beberapa rangkaian kegiatan, seperti lomba selfie menggunakan batik khas desa tersebut, fashion show dan pemilihan duta batik bakaran 2020, juga pameran batik dan webinar. Seluruh kegiatan disiarkan melalui kanal Youtube resmi milik pemerintah desa setempat.

Reporter : Putra
Editor : Revan Zaen

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!