WARTAPHOTO.net. PATI. Sempat viral sejak dua pekan lalu, terhitung mulai Selasa pukul 09. 00, Embung Sukoagung Batangan ditutup sementara.
Penutupan ini dilakukan oleh Pemdes setempat dipimpin oleh Kades Sukoagung Suyadi Santoso bersama perangkat desa, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, perwakilan Muspika setempat.
“Hari ini kita tutup sementara karena dikhawatirkan makin banyaknya pengunjung nanti menciptakan kerumunan. Padahal pandemi Covid-19 masih belum reda, dan kita dituntut untuk jaga jarak, pakai masker dan selalu cuci tangan. Kita khawatir jika mungkin ada pendatang yang terus berdatangan membawa penyakit tersebut meski tanpa disadari,” terang Suyadi Santoso.
Meski demikian, diakuinya bahwawarganya ingin embung ini segera dibuka kembali untuk umum. Utamanya bagi mereka yang berdagang di sekitar embung.
“Disini ada 20an pedagang. Jadi untuk sementara kami arahkan untuk tidak berdagang terlebih dahulu. Kalau warga sih inginnya segera dibuka kembali karena sudah banyak asset atau modal yang terlanjur ditanam tapi belum balik modal. Namun kami tentu mengikuti instruksi pemerintah,” tuturnya.
Terkait sampai kapan embung ini dibuka, Kades Sukoagung menjawab pihaknya menunggu instruksi.
“Kami akan membuka kembali sampai ada instruksi dari dinas terkait dan mungkin dari BBWS sendiri yang memberikan instruksi,” ungkapnya.
Salah satu pedagang yang enggan disebutkan namanya merasa kecewa embung Sukoagung di tutup sementara .
“Ya kecewa mas atas penutupan sementara ini, modal buat empyak ini belum balik. Kami berharap mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir sehingga kami bisa jualan lagi,” ucapnya.
Kekecewaan juga diungkapkan Ayu Sri Widyangsih, goweser yang hari ini datang bersama rombongannya.
“”Kami rombongan mas, pagi sekitar jam 07.30 kami berangkat dari Bakaran Kulon, nggak taunya sampai embung di tutup. Tapi ya lumayanlah tadi kami diijinkan meski sebentar untuk mengobati kekecewaan,” ujar Ayu.
Reporter: Arton
Editor: Revan Zaen
