Parlemen

Kunspek Bencana Banjir Tahap ke-1, DPR RI Tinjau Kesiapan Pencegahan dan Sistem Mitigasi di Desa Tondomulyo

51
×

Kunspek Bencana Banjir Tahap ke-1, DPR RI Tinjau Kesiapan Pencegahan dan Sistem Mitigasi di Desa Tondomulyo

Sebarkan artikel ini

WARTAPHOTO.net.PATI. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Komisi VIII Hj. Sri Wulan melakukan kunjungan spesifik banjir tahap 1 ke Desa Tondomulyo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, untuk melakukan upaya pencegahan banjir.

Kunjungan disejumlah titik mulai dari lokasi pengungsian darurat, bantaran sungai hingga sistem mitigasi bencana mulai 4-6 Mei 2023. Selain itu, diberikan pula bantuan paket sembako untuk warga yang rawan terkenan banjir.

Kunjungan  ini didasarkan pada hasil analisis data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dengan pendekatan Impact Based Forecast (IBF) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan sistem InaRisk.

Berdasarkan data tersebut, wilayah-wilayah tertentu di Indonesia berpotensi mengalami banjir pada tanggal 11 Mei 2023, termasuk beberapa wilayah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.

Status Waspada Banjir pada 11 Mei 2023

  1. Jawa Barat:
    • Cirebon
    • Cianjur
  2. Jawa Tengah:
    • Cilacap
    • Pati
    • Banyumas
    • Brebes
  3. Jawa Timur:
    • Tuban
    • Lamongan
    • Trenggalek
  4. Kalimantan Timur:
    • Kutai Kartanegara

Dalam kunjungan ke Desa Tondomulyo, DPR RI bertujuan untuk melakukan evaluasi dan memastikan langkah-langkah pencegahan banjir telah diambil secara maksimal oleh pihak terkait, termasuk pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya. Banjir adalah bencana alam yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat dan lingkungan, oleh karena itu langkah pencegahan yang efektif sangat penting untuk dilakukan.

BMKG menggunakan metode analisis Impact Based Forecast (IBF) untuk memprediksi dampak dari suatu peristiwa cuaca ekstrem, seperti banjir. Metode ini memungkinkan para ahli untuk memperkirakan tingkat kerusakan potensial dan bahaya yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem, termasuk intensitas dan durasi hujan, tinggi muka air sungai, serta kemungkinan terjadinya banjir di wilayah-wilayah tertentu.

BNPB menggunakan sistem InaRisk untuk melakukan analisis risiko bencana di wilayah-wilayah tertentu. Sistem ini mencakup berbagai faktor yang berkontribusi pada potensi banjir, termasuk topografi, curah hujan, tinggi muka air sungai, tutupan lahan, serta kapasitas dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir.

“Kedatangan kami serombongan ini dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan meminimalisasi dampak sekaligus melihat seberapa jauh kesiapan masyarakat. Melalui kunjungan ini, diharapkan langkah-langkah pencegahan dan mitigasi bencana banjir dapat ditingkatkan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari dampak buruk banjir di masa mendatang. Tentu saja sambil terus mendorong pemerintah lakukan upaya-upaya besar mengatasi banjir,” ujarnya.

DPR RI, lanjut Sri Wulan berkomitmen untuk terus memperjuangkan kebijakan yang mendukung upaya pencegahan dan mitigasi bencana, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi banjir dan bencana lainnya. Semoga kunjungan ke Desa Tondomulyo, Kabupaten Pati, dan langkah-langkah pencegahan yang diambil dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang tinggal di wilayah rawan banjir, serta menjadi inspirasi bagi upaya pencegahan bencana di wilayah lain di Indonesia.

Reporter: Revan Zaen

Editor: A. Muhammad

 

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!