WARTAPHOTO.NET. PATI – Sejumlah tokoh agama di Kabupaten Pati, mendukung pernyataan Kapolri, Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, terkait kemungkinan bangkitnya sel-sel tidur teroris di Indonesia. Hal itu menyusul pecahnya perang Israel – Palestina di jalur Gaza.
Sebagaimana diketahui, Kapolri mengingatkan bahwa perang antara Israel dan Hamas bisa membangkitkan sel-sel yang berafiliasi dengan teroris di Indonesia.
Karena itu, ia memerintahkan seluruh jajarannya agar mewaspadai dampak serangan Israel ke Palestina di jalur Gaza, terhadap kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat di Indonesia.
Pernyataan Kapolri itu juga didukung oleh sejumlah tokoh agama di Pati, di antaranya pengasuh Ponpes Nur Amalia Kelurahan Pati Wetan KH. Nur Khosim, Pengasuh Ponpes Nahdlatul Tolibin Tayu KH. Ahmad Nadhib Abdul Mujid, Pengurus Gusdurian Pati KH. Hepy Iriyanto, hingga Pengasuh Ponpes Al Istiana Plangitan Pati KH. Jafar Sodik.
“Menurut saya, statemen bapak Kapolri itu tentunya sudah melalui kajian yang sedemikian rupa. Sehingga, apa yang disampaikan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya,’’ kata Pengasuh Pondok Pesantren Nur Amalia Kelurahan Pati Wetan, KH. Nur Khosim.
KH. Nur Khosim menjelaskan, secara pribadi maupun kelembagaan dirinya mendukung sikap Kapolri yang meminta agar semua masyarakat Indonesia tetap waspada dari bahaya terorisme.
‘’Dengan kewaspadaan ini tentunya kita akan bisa menciptakan situasi Indonesia yang aman dan kondusif,’’ tutur dia.
KH. Nur Khosim justru mempertanyakan penilaian negatif atas pernyataan Kapolri tersebut dari salah seorang anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka.
Anggota legislatif tersebut mengatakan bahwa pernyataan Kapolri itu sebagai upaya pengalihan isu dari keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
‘’Pernyataan Kapolri tersebut ditanggapi secara negatif oleh salah seorang anggota DPR RI dari Fraksi PDIP yang seolah-olah itu hanya pengalihan isu dari keputusan MK. Saya yakin pernyataan Kapolri itu punya dasar yang kuat,’’ terang dia.
(*/wartaphoto)
