BeritaPatiwartaphoto

Protes Jalan Rusak dan Berdebu, Belasan Warga Kembang Dukuhseti Hadang Truk Tambang

324
×

Protes Jalan Rusak dan Berdebu, Belasan Warga Kembang Dukuhseti Hadang Truk Tambang

Sebarkan artikel ini

WARTAPHOTO.NET. DUKUHSETI – Belasan warga Desa Kembang Kecamatan Dukuhseti lakukan protes kepada sopir truk tambang yang melintas, Senin (25/3/2024). Warga mengeluhkan polusi udara yang ditimbulkan akibat banyaknya truk tambang dengan tonase yang berlebih ditambah lagi dengan buruknya kondisi jalan raya Tayu-Puncel itu.

Secara serentak belasan warga Desa Kembang tersebut menghadang truk tambang agar tidak ugal-ugalan. Apalagi dengan muatan batu hingga melampaui batas tonase yang dinilai dapat membahayakan bagi pengendara lain.

Dalam aksinya yang digelar di jalan raya Tayu-Puncel turut Desa Kembang siang tadi, warga Desa Kembang memiliki empat tuntutan.

Pertama, warga meminta agar transportasi tambang yang melewati jalan Tayu-Puncel disesuaikan dengan kelas tonasenya.

Kedua, warga meminta agar pengemudi truk tambang menunjukkan hardcopy IUP tambang-tambang yang sudah beroperasi. Apabila tambang yang sudah beroperasi belum memiliki IUP, warga menuntut agar proses penambangan di hentikan.

Ketiga, warga meminta Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) tahun 2024 kepada semua perusahaan tambang yang sudah beroperasi.

Kemudian yang keempat, warga meminta agar pemerintah dapat sesegera mungkin memperbaiki kondisi jalan Raya Tayu-Puncel yang sudah rusak parah.

Salah satu warga Desa Kembang Kecamatan Dukuhseti, Marji mengaku resah lantaran selama ini debu jalan raya dapat mengganggu perekonomian hingga kesehatan warga.

“Kami meminta agar sebelum lebaran jalan ini sudah selesai diperbaiki. Kalau tidak diatasi kami akan bergerak lagi dengan massa aksi yang lebih besar,” Katanya.

Menurut Marji, aksi warga tersebut bukan untuk menghambat masalah tambang. Namun agar pemerintah bisa melihat dan memperhatikan keluhan warga terkait buruknya kondisi jalan raya yang berdampak pada beberapa sektor.

“Tujuan kita bukan menghambat masalah tambang. Masalah tambang itu urusan pemerintah. Jadi tuntutan masyarakat hanya jalan ini supaya diperbaiki,” tuturnya.

Ia menambahkan, bahwa penutupan lubang jalan dengan batu grosok bukanlah solusi. Bahkan batu-batu tersebut malah memicu terjadinya kecelakaan khususnya sepeda motor.

Sementara itu Kapolsek Dukuhseti AKP Ali Mashuri menerangkan, bahwa aksi yang dilakukan warga Desa Kembang itu dapat mengganggu ketertiban umum. Terlebih aksi tersebut tidak dilengkapi ijin sesuai prosedur yang berlaku.

“Kalau menghadang kendaraan itu tidak boleh. Demo boleh, tapi harus ada perijinan sesuai perijinan yang berlaku,” terangnya.

Kapolsek mengimbau agar warga Dukuhseti pada umumnya bisa menahan diri. Mengingat saat ini ini rencana pembangunan jalan sudah akan direalisasikan.

“Semoga warga Kecamatan Dukuhseti pada umumnya bisa tahu diri, karena sudah mau terealisasi jalan mau diperbaiki. Karena kemarin saya rapat dengan lintas sektoral bersama dengan PUPR bahwa jalan Tayu-Puncel mau segera diperbaiki,” jelasnya.

Kapolsek mengimbau kepada para pengemudi truk tambang agar mematuhi aturan di jalan raya yaitu berjalan di sebah kiri tidak mengambil jalan sebelah kanan dengan ugal-ugalan yang bisa membahayakan pengguna jalan lain.

Aksi warga tersebut akhirnya membubarkan diri setelah warga dan pengemudi truk tambang diberikan imbauan terkait dengan aturan-aturan berkendara dengan di jalan raya.

Reporter : Dimas
Editor : Revan Zaen

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!