BeritaPatiwartaphoto

Ansor se-eks Karesidenan Pati Gelar FGD, Ketua PW Ajak Kader Bersiap Hadapi Tahun Politik

44
×

Ansor se-eks Karesidenan Pati Gelar FGD, Ketua PW Ajak Kader Bersiap Hadapi Tahun Politik

Sebarkan artikel ini

WARTAPHOTO.NET. PATI – Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda Ansor se-eks Karesidenan Pati menggelar Focus Group Discussion (FGD) di Blora, Rabu (5/4/2023) lalu.

FGD Ansor Pati Raya yang digelar PC GP Ansor Pati, Kudus, Blora, Rembang, Jepara, dan Grobogan kali ini merupakan putaran kedua. Itu merupakan kelanjutan diskusi terfokus di Jepara pada 5 Maret 2023 yang mengusung tema “Strengthening Ansor’s Strategic Position.

Pada kesempatan itu, Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Tengah, Sholahudin Aly, mengajak seluruh kader Ansor untuk bersiap menghadapi tahun politik. Menurut dia, Pemilu 2024 menjadi tantangan yang perlu dijawab secara visioner oleh Ansor di Jateng.

“Ansor lahir dari pergolakan politik. Jadi, kalau tidak ngomong politik tidak bisa,” ujar dia.

Namun demikian, pria yang akrab disapa Gus Sholah menegaskan, kiprah politik tersebut bukan berarti Ansor secara kelembagaan terjun dalam politik praktis. Pengertiannya, lebih pada distribusi dan promosi kader ke lini-lini strategis melalui ihtiar politik.

Menurut dia, secara kuantitas dan jaringan struktur, Ansor tidak diragukan. Jumlah kader mencapai jutaan dan mengisi hampir semua ruang hingga daerah, bahkan sampai tingkat desa.

“Kita punya struktur hingga tingkat desa, itu gerak semua. Ruh di setiap jenjang ada, rutinan ranting jalan,” kata dia.

Potensi lain, sebut Gus Sholah, Ansor kaya akan variasi latar belakang kader. Bahkan, di sejumlah daerah di Jateng sudah banyak kepala dan perangkat desa yang ikut kaderisasi Ansor.

“PR di Jateng bukan lagi biacara kuantitas, tetapi kualitas. FGD ini menjadi bagian dari refleksi sekaligus inspirasi untuk berperan lebih dalam mengoptimalkan potensi kader,” tutur dia.

Ihtiar politik untuk kemaslahatan sangat memungkinkan, mengingat kader Ansor adalah orang-orang terdidik, terlatih, dan terbiasa dalam doktrin satu komando.

“Mari kita jaga itu, berbagi peran. Siasat bagaimana dan siapa melakukan apa,” tegas dia.

FGD kali ini juga dihadiri Bupati Blora, Arief Rohman, yang merupakan kader muda NU. Dalam pembukaan, dia berbagi kisah dan inspirasi pola gerakan kader Nahdlatul Ulama (NU) dalam mengisi ruang strategis. Ansor sebagai badan otonom (Banom) NU, menurutnya perlu menata visi dan misi sebelum berkiprah di politik. Aswaja dan ke-NU-an menjadi rule perjuangan.

“Intinya politik kemaslahatan, yakni ihtiar bersama untuk mengubah keadaan lebih baik,” ujar Arief, yang juga ketua Pimpinan Wilayah (PW) Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa Jateng.

FGD semakin hidup dengan pengungkapan kondisi Ansor di regional Pati Raya oleh Ketua PC GP Ansor menghadapi hajatan demokrasi 2024. Diawali dari Ketua PC GP ansor Pati Abdullah Syafiq, kemudian Ketua PC GP Ansor Blora Ahmad Yusuf.

Dilanjutkan Ketua PC GP Ansor Kudus Dasa Susila dan disambung Ketua PC GP Ansor Grobogan Harsono serta Ketua PC GP Ansor Jepara Ainul Mahfudh. Ketua PC GP Ansor Rembang Nadhif Sidqi yang berhalangan hadir di Blora sempat memaparkan banyak hal berkait penguatan posisi strategis Ansor dalam FGD di Jepara.

(*/wartaphoto).

Tinggalkan Balasan

error: Content is protected !!